Jika kita melihat berita politik di televisi, internet atau media lain pasti kita akan menemukan politisi-politisi berdarah batak. Mengapa banyak orang Batak bekerja di bidang hukum dan sampe mengambil kuliah jurusan hukum?
Ini beberapa alasan orang Batak banyak bekerja di bidang Hukum
a. Pandai Berbicara
Pandai berbicara, pandai berdebat dan kuat mempertahankan pendapat tentu merupakan kualitas ideal dari semua orang yang berniat bekerja di bidang hukum. Siapapun yang berprofesi di bidang hukum haruslah memiliki tiga kriteria ini untuk mempertahankan bekal membela klien di depan meja hijau. Dan kemampuan ini dimiliki oleh kebanyakan orang Batak.
Kemampuan 'public speaking' orang Batak banyak didapat dari adat istidat Batak. Setiap ada acara adat, pasti setiap orang Batak (apalagi laki-laki dan sudah menikah), harus selalu siap jika diminta bicara (mandok hata) di depan orang banyak. Tradisi mandok hata ini sudah dilatih sejak kecil. Biasanya, setiap malam pergantian tahun, setiap anggota keluarga yang sudah bisa bicara, berapapun umurnya, diwajibkan untuk 'mandok hata' di tengah-tengah keluarga.
b. Tegas, Hitam atau Putih
Dunia hukum yang hitam-putih dan salah-benar sangat cocok dengan orang Batak yang dikenal tegas. Sebab, ketegasan tidak mengenal wilayah abu-abu. Jika salah ya salah, benar ya benar, dan setiap orang perlu pembelaan dan berhak mendapatkan pembelaan.
Ketegasan ini juga disokong oleh kebiasaan orang Batak yang bicara apa adanya. Dalam hukum, fakta dan kesakian yang apa adanya.
c. Bersuara Keras
Suara keras yang biasa dimiliki orang Batak juga sangat mendukung profesi di bidang hukum. Pandai dan tegas dalam bicara tentu tidak ada artinya jika suara tidak bisa didengar orang lain.
Banyangkan, bagaimana bisa seorang jaksa membaca dakwaan setebal bantal jika volume suaranya lemah. Nah, bagi orang Batak, bersuara keras justru tidak masalah, karena memang sudah terbiasa.
Banyak yang bilang, suara keras yang dimiliki orang Batak dipengaruhi oleh jarak antar-rumah di huta (kampung) yang berjauhan, sehingga mereka harus bersuara keras untuk berkomunikasi atau memanggil kerabat atau tetangganya.
d. Hamoraon (sukses materi/kekayaan)
Prinsip hidup hamoraon (sukses materi/kekayaan) membuat orang Batak memilih pekerjaan-pekerjaan yang konkret dan cepat menghasilkan banyak uang.
Oleh karena itu, tak heran jika banyak orangtua Batak dulu menyarankan atau bahkan memaksa anak-anaknya kuliah di jurusan-jurusan yang konkret, seperti kedokteran, ekonomi dan hukum. Tujuannya semata-mata agar mencari kerjanya gampang, dan pekerjaannya juga bisa cepat menghasilkan uang. Bidang hukum adalah salah satu favorit orang Batak karena mendukung prinsip tersebut.
Komentar
Posting Komentar