1. MARDEBATA (PUNYA TUHAN)
Mardebata yang artinya punya Tuhan. Kita sebagai orang Batak harus mempunyai Tuhan. Kita sebagai orang Batak. harus mempunyai Tuhan, karena orang batak harus taat dan bertaqwa kepada kepada Debata Mulajadi Nabolon atau Ompu Mulajadi Nabolon (sebutan Tuhan oleh orang Batak). Sebelum agama masuk ke tanah Batak Debata Mulajadi Nabolon diyakini sebagai penguasa Banua Ginjang (Surga). Dialah awal dan akhir yang menciptakan segala isi semesta. Oleh karena itu, orang Batak selalu memperlihatkan hubungan yang dalam kepada Sang Maha Pencipta (Debata Mulajadi Nabolon). Dan orang batak harus bersyukur dalam kehidupan sehari-hari.
2. MARADAT (Punya ADAT)
Maradat yang artinya punya adat. Ya kita sebagai orang batak harus mempunyai adat. Hal ini sangat erat dalam kaitannya dengan kekerabatan (partuturan). Orang batak sangat menjunjung tinggi adat istiadatnya dimana pun mereka berada sekalipun ditanah perantauan, mereka tetap menjunjung adat istiadat. Dan hal ini dapat dilihat dengan perkumpumpulan setiap marga disetiap daerah.
Hal inilah yang menjadikan orang batak di tanah perantauan sangat solid, dan akrab. Dan lebih jauh lagi, prinsip kekerabatan orang batak yang berdasarkan Dalihan Natolu. Dengan prinsip ini orang batak harus paham mengenai posisinya di suatu acara adat, generasi ke beberapa dalam silsilah marga, dan bertindak sebagai apa, dan sebagainya. Dalam setiap keluarga, orang tua akan menjelaskan dan memberithukan tentang marga dan adat istiadat. Dan saya semakin bangga karena saya sebagai orang batak dan orang tua saya dan keluarga besar selalu bilang kepada saya dan saudara-saudara saya " Lebih baik miskin materi daripada miskin adat istiadat" keluarga besar saya selalu bilangan jangan pernah kamu miskin dengan adat istiadat dan jangan pernah lupakan adat istiadat dalam kehidupan kalian.
Orang batak harus faham posisinya dalam silsilah marganya. Martutur (saling memberitahukan marga dan urutan generasi keberapa dalam susunan kekerabatan marga). Orang Batak diwajibkan mengetahui silsilahnya minimal nenek moyangnya yang menurunkan marganya dan teman semarganya (dongan tubu). Hal ini diperlukan agar mengetahui letak kekerabatannya (partuturanna) dalam suatu marga.
3. MARPATIK (Punya ATURAN)
Marpatik yang mempunyai arti sebagai punya Aturan dan perundang-undangan. Dalam adat Batak sering dikategorikan patik dohot uhum (aturan dan hukum). Dan patik yang artinya sebagai wujud dari suatu aturan yang baku bagi orang batak. Patik dohot uhum ini yang menjadi pagar menjaga suatu hubungan kekerabatan dan kekeluargaan dan tatanan yang berlaku di suatu daerah. Dahulu hukum ditetapkan bersama oleh raja-raja kampung dan dapat diubah sesuai dengan kesepakatan raja-raja tersebut. Adapun tujuannya adalah unutk menegakkan kebenaran dan keadilan.
4. MARPANGKIROMON (Punya HARAPAN / CITA-CITA)
Marpangkirimon mempunyai arti sebagai punya harapan atau cita-cita. Setiap orang Batak punya harapan atau cita-cita hidup. Ada tiga harapan atau cita-cita hidup orang Batak yang akan diusahakan oleh setiap orang Batak selama hidupnya, yaitu: Hamoraon (Kekayaan) Hagabeon (Kebahagian) dan diatas segalanya Hasangapon (Kehormatan) . Dan bagi setiap keluarga, orang tua selalu menginginkan anaknya mempunya harapan atau cita-cita untuk masa depan, dan sesulit apapun orang tua mencari uang dan nafkah untuk anaknya, mereka teetap mengusahkan untuk kepentingan anaknya terutama dalam perekonomian orang tua rela banting tulang dan berangkat pagi dan pulang sore untuk mencari uang untuk menyekolahkan anak-anaknya setinggi-tingginya agar anak-anaknya jangan seperti orang tua mereka.
5. MARPIMOMPAR (Punya KETURUNAN)
Marpimompar mempunyai arti sebagai punya keturunan setiap orang batak menghendaki mempunyai keturunan sebagai generasi penerus, terlebih kepada anak laki-laki untuk meneruskan dan membawa marga sehingga silsilah tidak putus atau hilang.
Mardebata yang artinya punya Tuhan. Kita sebagai orang Batak harus mempunyai Tuhan. Kita sebagai orang Batak. harus mempunyai Tuhan, karena orang batak harus taat dan bertaqwa kepada kepada Debata Mulajadi Nabolon atau Ompu Mulajadi Nabolon (sebutan Tuhan oleh orang Batak). Sebelum agama masuk ke tanah Batak Debata Mulajadi Nabolon diyakini sebagai penguasa Banua Ginjang (Surga). Dialah awal dan akhir yang menciptakan segala isi semesta. Oleh karena itu, orang Batak selalu memperlihatkan hubungan yang dalam kepada Sang Maha Pencipta (Debata Mulajadi Nabolon). Dan orang batak harus bersyukur dalam kehidupan sehari-hari.
2. MARADAT (Punya ADAT)
Maradat yang artinya punya adat. Ya kita sebagai orang batak harus mempunyai adat. Hal ini sangat erat dalam kaitannya dengan kekerabatan (partuturan). Orang batak sangat menjunjung tinggi adat istiadatnya dimana pun mereka berada sekalipun ditanah perantauan, mereka tetap menjunjung adat istiadat. Dan hal ini dapat dilihat dengan perkumpumpulan setiap marga disetiap daerah.
Hal inilah yang menjadikan orang batak di tanah perantauan sangat solid, dan akrab. Dan lebih jauh lagi, prinsip kekerabatan orang batak yang berdasarkan Dalihan Natolu. Dengan prinsip ini orang batak harus paham mengenai posisinya di suatu acara adat, generasi ke beberapa dalam silsilah marga, dan bertindak sebagai apa, dan sebagainya. Dalam setiap keluarga, orang tua akan menjelaskan dan memberithukan tentang marga dan adat istiadat. Dan saya semakin bangga karena saya sebagai orang batak dan orang tua saya dan keluarga besar selalu bilang kepada saya dan saudara-saudara saya " Lebih baik miskin materi daripada miskin adat istiadat" keluarga besar saya selalu bilangan jangan pernah kamu miskin dengan adat istiadat dan jangan pernah lupakan adat istiadat dalam kehidupan kalian.
Orang batak harus faham posisinya dalam silsilah marganya. Martutur (saling memberitahukan marga dan urutan generasi keberapa dalam susunan kekerabatan marga). Orang Batak diwajibkan mengetahui silsilahnya minimal nenek moyangnya yang menurunkan marganya dan teman semarganya (dongan tubu). Hal ini diperlukan agar mengetahui letak kekerabatannya (partuturanna) dalam suatu marga.
3. MARPATIK (Punya ATURAN)
Marpatik yang mempunyai arti sebagai punya Aturan dan perundang-undangan. Dalam adat Batak sering dikategorikan patik dohot uhum (aturan dan hukum). Dan patik yang artinya sebagai wujud dari suatu aturan yang baku bagi orang batak. Patik dohot uhum ini yang menjadi pagar menjaga suatu hubungan kekerabatan dan kekeluargaan dan tatanan yang berlaku di suatu daerah. Dahulu hukum ditetapkan bersama oleh raja-raja kampung dan dapat diubah sesuai dengan kesepakatan raja-raja tersebut. Adapun tujuannya adalah unutk menegakkan kebenaran dan keadilan.
4. MARPANGKIROMON (Punya HARAPAN / CITA-CITA)
Marpangkirimon mempunyai arti sebagai punya harapan atau cita-cita. Setiap orang Batak punya harapan atau cita-cita hidup. Ada tiga harapan atau cita-cita hidup orang Batak yang akan diusahakan oleh setiap orang Batak selama hidupnya, yaitu: Hamoraon (Kekayaan) Hagabeon (Kebahagian) dan diatas segalanya Hasangapon (Kehormatan) . Dan bagi setiap keluarga, orang tua selalu menginginkan anaknya mempunya harapan atau cita-cita untuk masa depan, dan sesulit apapun orang tua mencari uang dan nafkah untuk anaknya, mereka teetap mengusahkan untuk kepentingan anaknya terutama dalam perekonomian orang tua rela banting tulang dan berangkat pagi dan pulang sore untuk mencari uang untuk menyekolahkan anak-anaknya setinggi-tingginya agar anak-anaknya jangan seperti orang tua mereka.
5. MARPIMOMPAR (Punya KETURUNAN)
Marpimompar mempunyai arti sebagai punya keturunan setiap orang batak menghendaki mempunyai keturunan sebagai generasi penerus, terlebih kepada anak laki-laki untuk meneruskan dan membawa marga sehingga silsilah tidak putus atau hilang.
Komentar
Posting Komentar