Langsung ke konten utama

7 pantangan yang dianut orang Batak

1.  Unang Haloson (Jangan Malas)
            Ternyata kesuksesan banyak orang Batak tidak lepas dari anjuran-anjuran yang diberikan oleh ompu-ompu na jolo (nenek moyang) agar tidak malas atau unang haloson. Makanya mamak-mamak kita suka cerewet kali, menyuruh mengerjakan pekerjaan rumah, entah itu nyuci piring, nyuci baju, nyapu rumah, dan sebagainya. Bukan cuma pekerjaan rumah, mamak-mamak kita tak kalah cerewet kalau anaknya tidak rajin di sekolah dan pekerjaan. Tapi jangan kalian benci mamak-mamak kita karena cerewet ya maksud mamak-mamak kita biar anak-anaknya tidak menjadi orang malas, dan biar sukses. Kelak kau akan mengerti cerewet mamakmu akan ada gunanya untuk kau... :)
2. Unang Haotoon (Jangan Bodoh)
               Lagu ‘Anakhon Hi Do Hamoraon Di Au’ (Anakku itulah kekayaan bagiku) karya mendiang Nahum Situmorang ternyata bukan sekadar hafalan belaka bagi orangtua Batak. Tetapi juga doa yang diamini dan memiliki makna yang betiu luasa dan penting bago orang batak. 
        Itu makanya bapak-mamak kita tidak ragu menyekolahkan anaknya setinggi-tingginya, sekalipun harus menjual rumah ataupun ngutang, tetap pun disekolahkan agar anaknya lebih sukses dari bapak-mamaknya.
    Semua itu dilakukan orangtua Batak agar anak-anaknya nanti tidak bodoh atau unang haotoon. Dengan modal pendidikan, para orangtua berharap kelak anak-anaknya mendapatkan hidup yang lebih baik dari mereka.  
3. Unang Haisapon (Jangan Rakus) 
             Masih saja kita baca berita soal halak hita yang ditangkap karena kasus korupsi, kendati hidup mereka sudah terbilang sukses.
               Kalau dipikir-pikir kenapa banyak dari mereka yang pintar dan sekolahnya tinggi-tinggi, tapi tetap saja serakah dan korup? 
                 Untuk menghindari keserakahan, orang Batak punya larangan: unang haisapon. Anjuran ini berguna menjaga orang Batak agar senantiasa tidak mengambil yang bukan haknya dalam kehidupan sehari-hari. Jadi janganlakita ngambil apa yang bukan punya kita, tetap syukuri lah apa yang gak kita punya dalam kehidupan tetaplah bersyukur. 
4. Unang Hatakangon (Jangan Nakal)
           Sebagian besar orang pasti pernah menjadi nakal semasa kecilnya. Tapi itu lumrah karena ketidaktahuan. Tidak tahu perasaan orang lain, dan tidak tahu risiko kenakalan sendiri. 
         Nah, kenakalan menjadi tidak lumrah kalau terjadi sewaktu sudah beranjak dewasa atau naposo. Oleh karena itu, orang Batak diharapkan untuk tidak nakal atau unang hatakangon dengan orang-orang di sekitarnya. Jadi jadilah halak hita yang baik didepan orang-orang.
Jadi ingat, jangan nakali sesamamu kalau ingin sukses ya...! :D
5. Unang Hahojoron (Jangan Gegabah)
            Ketika sudah beranjak dewasa, sewajarnya orang Batak tahu soal risiko atas tindakan atau omongannya terhadap dirinya sendiri dan orang lain.
           Kita pasti sering mendengar ujaran-ujaran seperti 'berpikir dahulu sebelum bertindak' atau 'pikir dulu sebelum ngomong'. Itu makanya orang Batak, apalagi yang sudah sekolah tinggi-tinggi, harusnya tidak gegabah atau unang hahojoron dalam kesehariannya. 
Maksudnya biar kalian tidak sembarangan ngomong atau bertindak tanpa dipikirkan matang-matang terlebih dahulu...
6. Unang Hatuiton (Jangan Manja)
             Bukan tanpa sebab mamak-bapak kita meminta tidak malas dan sekolah setinggi-tingginya. Asal kalian tahu, itu semua dilakukan agar kalian jangan manja atau unang hatuiton dalam hidup nantinya. 
Makanya jangan heran kalau sering sekali kita mendengar sanjungan orang lain yang mengatakan betapa keras (bukan kasar) dan gigihnya orang Batak dalam sekolah ataupun bekerja. 
7.  Unang Hatihalon (Jangan Euforia Berlebihan)
              Siapa sih yang tidak mau sukses? Siapa juga yang menolak dapat IPK tinggi dan tamat tepat waktu? Siapa sih yang menolak dapat pacar yang rupawan. Eh... 
          Ngaku aja deh, kita semua orang pengen sukses, apalagi anak muda Batak. Tapi ingat ya, capaian kesuksesan itu juga harus dibarengi sikap rendah hati. Bagi orang Batak yang sudah sukses selalu diharapkan agar jangan bereuforia secara berlebihan atau unang hatihalon. 
            Jadi kalau pun orang Batak berprestasi di bidang yang tekuninya, di kehidupan asmaranya, di pendidikannya, dan pekerjaannya, janganlah bereuforia dengan clubbing, bayarin makan satu RT, beli mobil yang angsurannya tujuh turunan.hehe 
Tentu, anjuran ini bukan berarti menolak segala bentuk euforia tapi menyarankan sebuah eforia yang wajar, tidak berlebihan. Bukan begitu? :) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Daftar 12 Artis Tercantik Berdarah Batak.

Suku Batak memang sangat identik dengan berbagai hal. Dari logat bahasa, marga hingga kecantikan wajah dari keturunan mereka masih membuat banyak mata terpukau. Yah, seperti yang banyak kita ketahui, banyak orang Batak yang menghiasi dunia hiburan Indonesia baik sebagai penyanyi, presenter maupun pemain film. Nah, penasarankan siapa saja artis Indonesia yang memiliki darah keturunan suku Batak ini? Berikut ini  1. Feby Febiola Feby Febiola Sitanggang (lahir di Jakarta, 24 Mei 1978)  adalah pemeran dan penyanyi indonesia. Ia memulai karier dengan menjadi model pada majalah remaja. Kemudian Ia merambah ke dunia seni peran dan tarik suara. Namanya mulai dikenal publik lewat sinetron "Tersanjung" sebagai Tante Amerika. Tahun 2006, Feby yang bedarah Batak ini secara perlahan tinggalkan dunia akting dan fokus pada menyanyi, terutama lagu rohani. Album rohani kedua Feby dirilis tahun 2007 berjudul  Beautiful Worship . 2. Meisya Siregar ...

Ulos Menjadi Trend Busana di Dunia

      Kain Ulos merupakan kain tenus khas dari suku Batak. Berawal dari pencarian orang-orang Batak dulu yang hidup di daerah pegunungan untuk memberikn kehangatan akan dinginnya udara pegunungan sekitar.         Tidak hanya sebatas hasil kerajinan seni budaya saja, kain Ulos pun memiliki arti dan makna yang luas bagi orang Batak. Sebagian besar masyarakat Batak menganggap kain Ulos adalah melambangkan ikatan kasih sayang, kedudukan, dan melambangkan sebagai komunikasi dalam masyarakat batak          Oleh karena itu, kain tenun Ulos selalu digunakan dalam setiap upacara, kegiatan dan berbagai acara dalam adat Suku Batak. Misalnya, untuk perkawinan, kelahiran anak, punya rumah baru, sampai acara kematian. Ulos begitu memikat, dengan berbagai warna alam yang didominasi hitam, merah, biru atau putih serta dihiasi oleh ragam tenunan dari benang emas atau perak.  Dengan perkembangan mode yang semakin mod...

Indahnya Menikah di Tepi Danau Toba

Semua pasangan pasti mengharapkan sebuah pernikahan yang berkesan dan romantis yang hanya dilaksanakan sekali dalam seumur hidup yang tak akan pernah dilupakan dalam setiap pasangan. Begitu juga dengan dua sejoli ini yang berasal dari Jakarta yaitu Lambok Rusdianto Purba dan Sarah Jane Martina Nainggolan . Pernikahan mereka digelar dengan luar biasa dan romantis hingga berhasil menyorot perhatian publik yang digelar di   tepi Danau Toba, Sumatera Utara. Mereka menjadi pasangan yang pertama yang mengusung konsep outdoor di Danau toba yang memiliki sejuta keindahan. Pernikahan pasangan Batak asal Jakarta itu pun berhasil memecahkan rekor s agai pernikahan luar ruang ( out door ) pertama di danau vulkanis terbesar di dunia dari Museum Rekor Indonesia(MURI). Pernikahan Sarah dan Lambok menggunakan konsep dekorasi  rustic  dengan nuansa warna putih. Para tamu undangan memberi warna dengan  attire  mereka yang berwarna  icy blue.  Sarah tampil ...